top of page

Happiness Leads to Productivity


Happiness adalah situasi yang keluar dari reaksi atau respon seseorang akan suatu kondisi atau keadaan. Saat seseorang berada dalam situasi bahagia maka hormon Endorfin akan keluar. Hormon ini sangat penting karena hormon ini mampu melawan virus-virus penyakit dan meningkatkan semangat seseorang. Saya mengutip satu kalimat yang berkata “hati yang gembira adalah obat” hal ini erat kaitannya dengan fungsi hormon endorphin tersebut.

Hormon ini konon dijuluki “penenang alami” sekaligus “malaikat” pemberi rasa bahagia. Endorphin diproduksi secara alamiah oleh kelenjar otak untuk mengimbangi hormon adrenalin dan kortisol yang melimpah saat kita merasa jengkel, marah, atau stress.

Agar tidak berkembang menjadi depresi, idealnya jumlah pasokan endorfin ini harus selalu cukup. Namun sayangnya, ada beberapa kondisi yang menyebabkan produksi endorfin menjadi terhambat sehingga pasokannya tidak sebanding dengan stres yang kita alami. Salah satu penyebabnya adalah stress dan rasa marah yang berlebihan.

Dunia kerja tidak lepas dari stress dan tekanan dari tanggung jawab sebagai seorang profesional dalam memberikan hasil yang terbaik kepada client. Pertanyaan yang penting untuk kita refleksikan adalah “Kebahagian seperti apakah yang mampu meningkatkan produktifitas kerja kita?”, “Apa yang bisa membuat Karyawan kita bahagia sehingga produktif di perusahaan meningkat?”, “Kenapa sulit mempertahankan karyawan yang berdedikasi di dalam perusahaan?”, “Apa yang membuat tenaga ahli tidak mudah pindah ke perusahaan lain?”

Banyak pendapat mengatakan bahwa tingginya tingkat keluar masuk pekerja di perusahaan dipengaruhi oleh kesejahteraan yang tidak terjamin menyangkut gaji, bonus, dan fasilitas yang tidak memuaskan. Namun ternyata argumentasi ini sudah tidak relevan. Iming-iming gaji, bonus, fasilitas dan jenjang karier bukan merupakan faktor utama yang dapat membuat pekerja loyal atau bertahan di perusahaan. Faktor lain yang lebih penting adalah lingkungan. Lingkungan yang dimaksud bukan sekedar lingkungan yang fun (asyik), dipenuhi canda tawa dan ramai tapi lingkungan yang peduli dan menghargai serta memberikan apresiasi terhadap kontribusi karyawan.

Hal ini menjadi faktor yang sangat penting karena rasa dihargai merupakan salah satu dari tiga kebutuhan dasar manusia. Menurut sumber yang saya kutip dari “The New Employment Deals, “Strategic Reward’ melalui survey yang dilakukan terhadap 551 pekerja, hanya lima belas persen pekerja yang mengatakan bahwa uang “sangat” mempengaruhi prestasi. Urutan pertama, kedua, dan ketiga untuk sesuatu yang “sangat” memotivasi munculnya prestasi tinggi adalah penghargaan. Dr. John Sullivan seorang peneliti terkemuka motivasi pekerja, beliau mengatakan bahwa penghargaan terhadap pekerja menghasilkan keuntungan bisnis dan menurunkan tingkat pergantian pekerja.

Apakah Anda sudah memperhatikan hal-hal ini di dalam perusahaan Anda? Apakah Ada hal-hal yang perlu Anda perbaiki dalam perusahaan di tempat dimana Anda bekerja? Apakah kepedulian, menghargai sudah menjadi budaya dalam perusahaan Anda?


Recent Posts
Archive
bottom of page